Kemiskinan dipapua yang seakan belum terselesaikan dengan semakin banyaknya pengemis anak-anak asli Papua di Jayapura,Hal ini sangat tidak realistis ketika dibandingkan dengan Otonomi khusus yang telah berjalan di Papua.
Dana yang begitu besar di peruntukan bagi Papua ,namun sayangnya dana tersebut hanya bunyi semata, entah apa yang dilakukan selama ini oleh pemerintah daerah sehingga di propinsi yang sangat kaya ini , masyarakat Papua masih tergolong miskin.
Hal ini kembali membuat Srikandi Papua yang peduli masalah di masyarakatpun angkat bicara. Sebut saja ,Yolanda suebu, Srikandi yang satu ini ,saat dimintai keterangan terkait maraknya pengemis anak-anak asli Papua saat ini , Yolanda sedikit bercerita tentang fenomena yang menguras emosinya saat ini.
Yolan sapaan akrabnya,mengatakan dengan nada datar , ‘saya bertemu beberapa anak yang berbeda ,dan mereka dengan tanpa rasa malu mengimis dipinggir- pinggir jalan,didepan toko,di pasar,di depan tempat ATM,di kota dan kabupaten Jayapura ” .. kalau sudah seperti ini,lalu kita hangus bicara apa?? ,tanya Srikandi Papua pendiri Rumah pusat kreatif Papua, yang saat ini sebagai Ketua LSM LIRA Kabupaten Jayapura.
Yolan mengatakan, Berdasarkan File Infografis dan atau File Berita Resmi Statistik (BRS) Profil Kemiskinan Provinsi Papua Maret 2024, Persentase Penduduk Miskin Provinsi Papua Maret 2024 sebesar 17,26 persen,
Terkait anak-anak asli Papua yang mengemis di muka umum, Yolan mengatakan , Situasi ini akan menimbulkan banyak pertanyaan misalnya , siapa yang bertanggungjawab ? ,orang tuanya dimana?, atau bahkan ada sebagian orang yang berpikir kenapa ada orang malas yang membuatkan anak-anaknya seperti ini dan masih banyak lagi ,pungkas Yolan .
Setelah ditanya apa solusi dari persoalan kemiskinan dan pengemis di Jayapura, Srikandi ini mengatakan semua pihak harus bertanggungjawab bersama-sama,bukan waktu untuk saling menyalahkan. Pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab di daerah ini ,harus merangkul semua pihak untuk duduk bersama dan mencari solusi bersama. Yolan menambahkan , ini persoalan yang sangat memalukan terjadi ditanah yang kaya akan potensi alamnya, daerah yang mendapat keistimewaan tersendiri sebagai daerah otonomi khusus dengan dana yang sangat besar. Yolan pun menegaskan , kalau terus dibiarkan ,maka akan memunculkan persoalan baru dan tentu akan berdampak pada sakit hati, kecemburuan sosial dan semuanya akan bermuara kepada persoalan politik Papua, tutup nya.
Comment